Acara yang digagas "pasangan baru" ini membuka cakawala saya soal album Guruh Gipsy dan Badai Pasti berlalu 1977 disebuah bilangan jl. Gandaria 1 115 Cafe Jakarta Selatan Minggu 15/12/13. Dipandu Denny Sakrie. Erros Djarot memulai ceritanya perkenalan dengan Guruh Sukarno Putra dan pernah serumah saat GSP rambutnya masih Gondrong sepinggang.bla..bla..bla dan seterusnya :).
*ada yg off the record soalnya . hahahha...
*ada yg off the record soalnya . hahahha...

Lalu Erros ingin membuat lagu2 dalam film tersebut sebuah kaset rekaman, proses pun terjadi ia sempat menawarkan kepada pemilik Pramaqua Pak Ook untuk mengedarkan kaset tersebut dengan sistem royalti catatan biaya pengganti master dibayar lunas, karena gak ada jawaban dari bos Aquarius itu maka Erros menawarkan kepada pemilik studio Irama Mas untuk mengedarkan album tesebut.
Disinilah awal polemik dimulai, kesuksesan film dan kaset Badai Pasti Berlalu (saat itu Erros sudah terbang kuliah ke Jerman) semua urusan ditangani Chrisye dan Yockie menyerahkan semua ke Erros. Berlian Hutauruk merasa lagu yang dinyanyikan nya hanya untuk ost film bukan untuk kaset, badai berlanjut Erros dituduh membawa uang 30 juta hasil royalti yang nyatanya ia tak menerima speserpun, saat berangkat ke Luar Negeri pun ia hanya memegang uang gak sampai 1 juta untuk kepeluannya kuliah di Jerman. bertahun2 ia tersiksa dengan berita tesebut tadi nya ia akan balik ke Indonesia tapi karena Slamet Rahardjo sebagai kakak melarangnya kembali "biar kebenaran akan terkuak sendiri" ujar Slamet R.
Ketika Erros Djarot kembali ke Jakarta ia marah besar kepada dua rekannya ini, Erros mengajak Yockie dan Chrisye dalam suatu pertemuan kenapa mereka tidak membelanya saat berita itu santer. Saat Erros bertemu Berlian, ia tidak pernah mengatakan Erros membawa uang penjualan kaset sejumlah itu, ternyata ada PIHAK ketiga yang membuat keruh suasana. Akhirnya Erros bekata "iya Chrisye salah, Yockie juga salah apalagi saya banyak salah". CASE CLOSED !!

Jaman dulu Yockie tak memperdulikan dirinya mau ditulis sebagai apa di cover kaset, bahkan saat operator mau menulis ini lagu ciptaan siapa, Yockie bilang "tulis saja siapa kek namanya" . bahkan Yockie dan Erros gak tau apa itu Music Director, apa itu Music Arranger pokoknya yang kita buat musik dengan senang. Baru beberapa belakang ini sejak Yockie beranjak usia 40 tahun ia baru mulai mempehatikan soal hak tersebut katanya "saat membuat lagu jika ada teman kasih masukan apa itu lirik atau lagu dan dipakai, kita harus jelas menulis lagu ini ditulis siapa dan lirik ini ditulis siapa, akan jadi persoalan jika lagu tesebut sukses nantinya" Yockie sedikit emosi saat ia bercerita soal Hak Cipta (Yockie sempat meninggalkan forum diskusi tapi balik duduk lagi kok :)).

Salah satu penyebab proses pengerjaan album GG memakan waktu 2 tahun seperti yang sudah kita ketahui tenyata ada beberapa cerita saat GSP memainkan lagu "aku rindu...aku rindu...." Roni yang disana saat itu bilang "Gur udah jam 2 pagi nih lagu nya masih begitu2 aja" om Roni mempunyai hobi tidur itu lah sebabnya molor nya pengerjaan album ini terbilang lama selain jadwal studio yang penuh atau kesullitan saat rekaman *jaman itu rekaman serba manual Proses lagu Chopin Larungm Gsp berkhayal jika Chopin tinggal dan mati di Bali lalu dilarung ke laut, makanya sound2 yang digunakan ada suara air laut yang bergelombang kelam.
Roni : "Gur elo bikin lirik lagu kayak syair Romggowarsito dong",
Guruh : "Ronggowarsito siapa Ron ?"
Roni : "elo gak tau Ronggowarsito ? sebenarnya yang 'jawa' elo apa gw sih"
kata Roni Harahap bercerita saat itu dan disambut tawa oleh hadirin.
Saat itu Anak muda kalo membeli kaset Indonesia dianggap "NAJIS" memang suatu kebanggaan membeli kaset2 barat. itu di akui Erros dan Yockie walau sebenarnya tahun 1969 Yockie pernah rekaman mengiringi penyanyi Indonesia, atau seragamnya Aliran musik yang saat itu dkuasai industri. Dari sinilah para dedengkot musik membuat album Indonesia yang berbeda. Suasana saat diskusi berjalan santai penuh keceriaan yang jauh terkesan "angker" .Semoga ada kejutan kelanjutan soal album Badai Pasti Belalu antara Erros Djarot, Yockie Suryoprayogo dan Pak Ook dari Aquarius..kita doakan saja bersama (bisa ditebak arah dan dimana Master BPB 77 itu berada ...hayoo berdoa bersama :)
Sebenarnya masih banyak yang pengen diketik soal diskusi kemarin, soal ketidak akuran antara Yockie dan Chrisye dan Erros sebagai penengah mereka, apa daya ngetiknya capek nanti dilanjut kalo ingat yah , tuh kan hampir lupa Film Badai Pasti Berlalu juga diputar di acara tersebut loh [abd]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
= trims udah cuap-cuap disini =